Cari Blog Ini

Sabtu, 06 Oktober 2012

Ajarkanku Menari Dalam Hujan 3 (habis)

Halo kamu yang mencintai seseorang diam-diam. Cinta yang disembunyikan sebenarnya bukanlah cinta, fren. Tapi nggak salah kok mencintai sesorang diam-diam..Memendam sendiri,menggenggam sendiri.terkadang yang di lakuin sendirian itu emang nggak enak.Alhamdulillah, cinta diam-diam masih di-halal-kan dan gratisss #AkuCintaGratisan

Sebelumnya, mari kita ucapkan selamat ulangtahun kepada teman-sekelas-sahabat-seperjuangan-melawan-rumus-rumus-unyu-dari-guru-guru.. Indri dan Putri. Selamat 14tahun menggelinjang di dunia ini. Kalian semakin tua dan.. makin dekat dengan kematian. Mari kita nikmati hidup. Semoga happy birthday *emotpelukciyum*

Kalo temen-temen pada bingung maksud dari judul Ajarkanku Menari Dalam Hujan ini, gue juga nggak tau maksud dari gue milih judul itu. Keren aja gitu ada hujannya.. dan menari dalam hujan itu kan nggak gampang; bisa kepeleset, airnya masuk hidung dan telinga, bajunya jadi berat susah gerak, dan cuma di pelem-pelem india yang jago nari di tengah-tengah ujan. Ngh. Dan gue bingung kenapa pelem-pelem india selalu menyelesaikan masalah mereka dengan menari. Semudah itukah? Hh.

Yok fokuss.

Deadline hari minggu. Gue berusaha ngepost di malam minggu. Dan para jomblo ngenes juga mintanya selalu ada post baru di malam minggu.. uhuk. Maaf. Sabtu malam..tapi, kelarnya baru jam 11malam. yauda, jadilah ngepost pagi.

Masih inget main jengkal di kelas? Mari kita flashback dahulu..



Wekaweka. Posisinya udah nggak enak gitu. Berakhir dengan putri jatoh dengan posisi tengkurep

Yang lagi main itu Syifa. Anak kelas B.Tiap hari selalu ke kelas A. 







we're gonna miss that moments.

Ayok.sudah.fokus.lagi.
Mari kita...
hh. mulai dari


Muhammad Bima Suwardani




Manusia tertinggi di kelas 9A. Manusia yang selalu haus. Manusia yang jadi kapten tim basket putra. Manusia yang jadi bendahara kelas. Manusia tercintanya pak Tulus di kelas. Manusia yang sering ngajak main sembunyian. Manusia pecinta tenis lapangan yang nggak bisa main tenis lapangan. Manusia yang suka lagu buaya buntung. Manusia yang suka ngutang. Manusia dengan sejuta kecerepaan…

Bima. Banyak yang bilang, kalo Bima lagi ngetawain sesuatu itu rasanya jadi pengen ketawa bareng walaupun sebenernya nggak ada yang lucu.
Bima pinter matematika, makanya, pak Tulus lope-lope ke dia.

Dan Bima pelit membagi PRnya. Dan kalo ngajarin orang lain, Bima ngomongnya cepet banget dan kadang takut nanya ke dia. waktu Sister School, Bima ke Jogja, sama kayak gue. Disana, dia sering main ke kamar gue. Nggak Cuma dia sih, emang banyak yang sering main ke kamar gue walaupun cuma mau duduk-duduk doang dan tentunya sambil nyemil..

Bersama Indri, Bima sering mbawa-mbawa bahasa BeKa ke kelas.
Bima yang ngajarin temen-temen kelas ngomong Petepe’, tepete’, tepepe’, pepete’, tetepe’, petete’ dan masih eksis sampai sekarang..

Muhammad Ridwansyah



Pacaran terlamanya 3bulan. Dan luar biasa kalo dia menjomblo lama. Banyak yang kenal. Pernah kecantol anak Jogja waktu Sister School. Seorang Duta HIV 2011 yang katanya jarang gabung kalo ada event. Wakil ketua Osis 2011-2012. Ikut ekskul basket.

Panggilan sayangnya, Iwang. Iwang baikkkkk sekali. Dia mau membeli banyak keripik membaginya.
iwang satu meja sama Pian. Di antara temen-temennya, homonya Iwang nggak keliatan. Dan kalo ngomong sama Iwang itu susah banget, entah dia ngomongnya emang yang nggak jelas dan cepat atau pendengaran gue yang mulai rapuh.. atau cuma gue yang punya masalah kayak gini? Hh. Sebelum pake behel, ngomongnya Iwang emang cepet dan nggak jelas. Mungkin, karena suaranya memberat, makanya jadi samar-samar gimanaa gituuu. Dan pas pake behel, gue makin susah nangkep apa yang dia omongin. Dan gue sering nanya berulang-ulang dan dia menjawab berulang-ulang. Kasyhan Iwang..

Iwang sering nyembunyiin barang temen. Walaupun jahil, masih kalah jahil sama Pian. Iwang juga sering ‘menggoda’ Putri bersama temen-temen cowok yang lain. Belakangan Iwang sibuk lagi mbuat film. Satu sutradara, untuk selamanya..

Nabila Juliansyah Putri


Sementara ini dulu,bul. Liat aja nanti~~~

Bibil. Bila. Jul. Bubul. Mbak Lila…
Gue mulai deket banget sama dia pas kelas 9 ini. Bersama Dwi dan Pian, kita berempat sering curhat bareng.

Waktu kelas 7, gue sama dia beda kelas. Dulu, yang gue tau, namanya Nabila. Karena matanya sipit, putih, bibirnya kecil, dan mukanya muka lugu, gue langsung menilai kalo Nabila ini orangnya pendiam, nggak banyak tingkah, cuek, dan lugu.
Pas kelas 8, gue sekelas sama dia. Gue jarang ngajak dia ngobrol, padahal pengen banget ngajak si Nabila ini ngobrol. Orangnya misterius gitu. Nggak bisa ditebak dari ekspresinya; ekspresinya datar mulu.
Entah, gue jadi sering merhatiin dia. dan akhirnya gue tau, ternyata gue salah selama ini; dia nggak pendiam, banyak tingkah, nggak cuek, dan nggak lugu.
Dan nama panggungnya adalah Bibil. Bibil orangnya nggak glamour walaupun dia anak orang kaya. Baik banget. Bangett.

Bibil ini, temen kelas pertama yang buka blog gue. Dan langsung di sebarnya kemana-mana. Jadilah temen-temen kelas mbukain blog gue dan ngestalk sampe post terlama 2010.
Bibil pernah jadi Directioner. Dan dia jengkel kalo ada yang nyanyiin lagu 1D di kelas, di sekolah, dimanapun. Semacam takut tersaingi. Entahlah. Dan gue pernah nyanyiin lagu 1D di kelas, dan gue langsung ditegur sama.. hh.. lupa sama siapa.. katanya jangan dinyanyiin, nanti Bibil marah. Mulailah gue nggak pernah nyanyiin lagu 1D lagi. Tapi, sekarang dia bukan Directioner lagi, tapi gue yakin, hatinya masih nyantol.
Kalo main ke rumah Bibil, selalu di ajak makan ke Empek-empek Juara. Di sebelah kiri rumahnya.

Bibil suka lagu-lagu yang berbahasa inggris dan pinter bahasa inggris. Salah satu alasan gue suka berteman sama dia.

Bibil juga suka nyolek-nyolek pantat. Hh cerepa.
Bibil  selalu ngajarin gue, indri, ijah, dan dwi menjadi remaja 14tahun yang anggun; kalo ketawa nggak keras dan mulutnya ditutup, kalo duduk 1 kaki ditumpangkan ke kaki satunya, kalo ngomong yang lembut, dan masih banyak… walaupun nggak ada yang berhasil jadi remaja 14tahun yang anggun, termasuk dia sendiri. Karena menjadi diri sendiri dan nggak normal itu menyenangkan,kawan~

Nadia Serena



3tahun dan belum bosan sekelas sama dia.
Ince Marince. Nama tergaul di kelas 9A.

Namanya sering keserimpet jadi Nadia Serenada, nyambung ke nama adek kelas. Pemain basket putri dengan sepatu coklatnya. Sebelum potong rambut, dari belakang, Ince mirip sama Dwi.
Ince juga pernah jadi Directioner. Dulu, dia pernah diam-diam suka 1D karena takut sama Bibil. Akhirnya entah kenapa.. jengjeng… ince dan bibil menjadi satu kesatuan directioners. Hh.
Sama kayak putri, makanan yang menjadi pilihan utamanya ince adalah mi kaldu dengan telor utuh. Semua tau, nggak sehat makan mi tiap hari. Tapi, gue berfikiran positif aja, Ince Cuma berlatih menjadi anak kos-kosan mulai dari SMP. Betapa mandirinya seorang Ince ni..

Ince semeja sama Anas. Entah kenapa dia betah banget duduk sama Anas, padahal tiap hari dipukulin terus. Dan gue teteup berfikiran positif, Ince Cuma berlatih menjadi TKI mulai dari SMP. Betapa mulianya seorang ince ni..

Kalo ada tugas kelompok, gue sama dia selalu satu kelompok kalo pemilihan anggota tiap kelompok bukan guru yang nentuin. Ince orangnya bertanggungjawab dan macho dan sering marahin gue kalo belum ngerjain pr. Yang terakhir itu lebih sering waktu kelas 8 sih.

Ince orangnya tegar. Pernah yang waktu Justin Bieber bilangin Indonesia ‘Random Country’, temen-temen kelas pada ngomongin itu, dan ince datang dengan gagah berani memakai baju veteran membela Justin. Dan temen-temen memojokkannya, dan ince bangkit lagi… lagi. Dan pembicaraan dihentikan. Ince kereng.
Sudahlah tentang ince~


Ni’ma Diana

Ini.juga.buat.sementara.nima..

Manggilnya enakan Nimma daripada Ni’ma yang membacanya pake qalqalah sugra fathah tain dan mad jaiz #iniapa #okesori
Suaranya Nimma bisa berubah-rubah. Kadang lembut, kadang keras yang bikin rumah siput di telinga pengen burubah menjadi rumah minimalis dangen sentuhan warna merah, abu-abu, hitam, dan putih #iniapalagi

Rumahnya Nimma lumayan deket sama sekolah. Dan mencari rumahnya Nimma itu susah.. sama susahnya kayak orang-orang yang lagi berusaha move on..

Dulu, Nimma jualan tahu goreng yang dibumbuin pake bumbu tela-tela. Gaulnya, sekarang itu bentuknya kayak Kuchkuch Hotahu. Dan gue berharap Nimma kembali menjual makanan 2rebuan itu.. *mupeng*
Nimma ngefens sama Cakka. Kalo ngak salah Cakka mantan gue yang ke…. *buat draft* *ngitungin*

Kalo minta diajarin Nimma, dia mau dan sabar ngajarin.
Nimma sering menghabiskan waktu kosong dengan berkutat dengan laptop bersama geng sayap kanan. Dan mereka asik dengan dunia mereka..
Nimma yang paling bersemangat kalo main sembunyian. Dia yang manggilin temen-temen buat main bareng. Kalo sepi, dia kembali ke laptop *angin*

Rienda Devi



Bersama Kirana, mereka selalu menghabiskan waktu berdua. Rienda nggak pernah ikut main sembunyian sama kita-kita. Nggak pernah ikut main UNO bareng kita, nggak pernah ikut main jengkal bareng kita, nggak pernah ikut main domikado bareng kita, nggak pernah ikut main.. h.. mungkin semua permainan bareng kita.
Dia lebih sering duduk mbaca novel atau apalah yang bisa dibaca. Jarang gabung sama yang lain. Padahal, kita kan sekelas sama aja, nggak ada yang dibeda-bedain, pengen dekat satu sama lain, hh. Curhat macam tepe’. Kalo mau main bareng, ayok, kita nggak ada milih-milih.
Karna itu, gue nggak tau banyak tentang Rienda. Sebatas itu aja. Dan pas pembagian kelompok, itulah susahnya. Satu kelompok itu harusnya kompak dan hh.. tau kelemahan dan kelebihan masing-masing dan udah merasa nyaman. Masalah akhir-akhir ini adalah masalah kelompok. Rienda dan Kirana susah nyari kelompok. Nggak lucu kalo Cuma mereka doang=_=
Dan gue Tanya ke temen-temen yang lain, kenapa, banyak yang bilang sama yang kayak gue bilang; satu kelompok itu kalo mau jadi kompak harus tau kelemahan dan kelebihan masing-masing dan udah merasa nyaman. Rienda dan Kirana jarang bergabung sama kita-kita. Dan.. hh.. mencari 1000 teman emang gampang, tapi mencari orang yang mengertikita walaupun Cuma 1 itu yang susah. Nggak nyambung. Bodo amat.

Riska Suci Marliana




Mother of God. Mamaknya 9A.
Duduk semeja sama Bima pas di depan guru. Soleh, rajin sholat, rajin ngaji, orangtua dihormati, cinta islam sampe mati… *kedip**nggombal minta poci*
Riska pinter matematika. Dan dengan tabah ngajarin temen yang belum ngerti.
gue pernah duduk semeja sama dia. orangnya santé tapi diem-diem ngerti apa yang dijelasin guru. Males nyatet. Sering ngajak cerita. Enak diajak debat. Manusia Duta HIV 2011 bersama Iwang tapi rajin bergabung kalo ada event. Ramah. Murah senyum.
Riska udah pindah rumah. Sebelumnya di perumahan polres, tapi karna ayahnya pindah tugas ke.. err.. lupa… jadilah dia pindah ke err.. lupa juga.. wilayah cendrawasih,bukan? Hh.
karna Riska pindah, Riska terpisah jauh sama tetangga tercintanya, Tresna.. yahyah.. tepicik ris..
Riska sering nanya ke gue gimana caranya move on yang baik dan benar.. gue kasihtau semuanya dan dia teteup bilang ‘gak bisa, bang don! Susah. Move on itu susah ya..’
kasyhan Riska, ditinggal qaqa sekolah ke Malang dan cintanya masih nyantol dan berserakan *baikinjilbab*
Riska asik diajak ngapa-ngapain. Nggak sombong. Hh. The best lah mamak ni.


Syafitri Novki




Manusia tertua di kelas 9A tapi kelakuan masih bocah dan mukanya juga masih bocah :3
suaranya juga masih bocah. Entah suara bocah itu kayak gimana. Kalo diliat dari kelakuan, muka, dan suara, Ovi-lah seharusnya yang paling muda. Yah, vi, jangan congkak habis dipuji kayak gini._.
Ovi duduk sama Bibil. Perpaduan yang sempurna.
pertama kenal Ovi, udah tau kalo Ovi nih orangnya pecicilan. Dan benar. Bersama Bibil, jadilah pencilaan. Dan mereka berdua sama-sama suka nyolekin pantat orang.
Ovi punya banyak novel. Gue sering minjem novel ke dia. dan kalo minjem novel, nggak boleh ada lekukan selekukan apapun *iniapa. Covernya nggak boleh ditekuk kalo lagi ngebaca. Susah jelasinnya weh.
Makanan pilihan nomor satunya Ovi di kantin adalah bakso nggak pake mi. Cuma pentol dan kuah sajo.
suaranya Ovi juga bagus. Gue seneng kalo dengerin dia baca surah-surah al-quran (‘/\’)
Ovi suka nggelitikin leher dan perut gue. Dan kelemahannya juga ada di leher. Jadilah kita berdua sering main gelitik-gelitikan. Tapi, kalo Ovi yang mau nggelitikin gue, dia manggil Bibil, Dwi, Pian, dll dulu dan keroyokan.

Vina Ayu Nindita




Vina. Ikut ekskul PMR dan memiliki pacar yang juga ikut ekskul PMR. Ciye.
Pacarnya nih kakak kelas yang waktu kita kelas 7, pacarnya kelas 9. Beda 2tahun. Ciye.
Sama kayak Nimma, Vina lebih sering berkutat dengan laptop. Tapi, belakangan, pas di kelas ada UNO, Vina selalu ikut bareng.

Hidungnya Vina mancung. Entah mancung dan besar._.v
dan gue suka liat Vina kalo pake jilbab yang daleman jilbabnya nempel di jidat. Susah jelasinnya weh.
Alisnya Vina nggak tebel-tebel amat, tapi enak diliatnya. Hh. Cantik.

Rumahnya Vina deket rumahnya Bu Ramlah. Kasyhan. Dia pernah dibilangin kelayapan terus hh.
Vina kalo ke sekolah pake sepeda hitam tercintanya. Dulu, sepedanya ada keranjangnya, entah karna apa, sekarang keranjangnya telah tiada..


Yudithia Himawati

Lupa waktu itu kelas berapa yang membahas tentang Bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Setiap Baca atau denger nama belakangnya Yudit; Himawati, rasa-rasa keinget Hirosima. ganyanmbung. bodoamat.

Yudit juga udah dari kelas 7 sekelas sama gue atau gue yang udah sekelas sama dia dari kelas 7. hh.
Yudit ni orangnya sabar. Waktu kelas 7, gue pernah duduk sama dia, dia sering cerita ini-itu, awalnya kirain duduk sama dia bakal garing, nggak ada cerita sana-sini, ternyata enggak, orangnya asik dan terbuka.

Yudit pernah kecantol sama anak Malang habis Sister School. entah bertahan sampe kapan, tapi udah putus. hh. LDR sama jomblo beda tipisss, Dit.

Ibunya Yudit ni kerja jadi wartawan. Kalo nggak salah di Antara.Gue pernah diucapin selamat ulangtahun serta doa-doa lainnya dari ibunya Yudit. hh. rasanya tuh ya kayak diucapin selamat ulangtahun. Rasanya emang beda, ibunya dia wartawan, dan gue wartawan abal-abal. Didoain semoga makin sukses di dunia jurnalistik. terenyuh. Makasih,tante:')

Yudit juga masuk di geng sayap kanan dan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan laptop bersama anggota geng sayap kanan lainnya.



Dan udah. segini dulu..
engg... buat kirana, maaf kemaren ketinggalan. hh. berdosa nah.. maaf bangettt ('/\')

Tenang kawan, kami ada disini, setia menemanimu, karena kita adalah sahabat, sahabat seperjuangan, sahabat selamanya. -Boby 

Rabu, 03 Oktober 2012

Ibu, Aku, Dan Benang Takdir


Benang takdir telah menentukan kita bertemu dimana hari aku pertama kali berteriak kencang bagaikan sang harimau yang ingin menerkam mangsanya. Dentang lonceng bergema di lembah hati terdalam ketika kau kecup aku untuk pertama kali.
Betapa teganya kau melahirkan aku ke dunia yang busuk ini hanya untuk menderita seperti kau dan manusia lainnya.
Ketika aku makin yakin dengan ketidakpuasanku ada di bumi ini, aku menangis sekencang-kencangnya, kau hanya tersenyum sambil menimangku dengan sabar. Kau bernyanyi dengan bisikan pelan di telingaku untuk menenangkanku, aku terpaksa berhenti menangis agar kau menghentikan nyanyianmu yang jelek itu.
Aku hanya akan menjadi sampah seperti manusia lainnya.
Kau ajarkanku cara berjalan hingga terjatuh berkali-kali. Kau ajarkanku cara membaca padahal tulisanmu sangat buruk. Kau ajarkan aku cara berhitung angka-angka yang tak jelas asal-usulnya, dan hal-hal lain yang tak berguna lainnya. Beranjak dewasa, sedikit demi sedikit aku mulai menyukai kehidupan ini, banyak ilmu yang bisa aku pelajari, banyak perhatian yang aku dapatkan, banyak tawa yang aku lepaskan, tapi tak sedikitpun mengurangi rasa kebencianku kepadamu.
Aku ingin pergi, jauh darimu.
Dan sekarang aku sadar, ketika benang takdir mempertemukan kita, ternyata puluhan tahun yang lalu, benang takdir lainnya telah mempertemukan engkau juga dengan wanita yang telah melahirkanmu ke dunia yang menyedihkan ini, tetapi sekarang kau telah menjadi manusia yang sangat luar biasa, setidaknya menurutku. Aku menyesal, sangat menyesal, telah memiliki rasa benci itu selama ini.
Maafkan aku, Ibu. Aku adalah anakmu yang durhaka. Aku adalah manusia tak berperasaan yang sering mengecewakanmu. Aku adalah laki-laki yang tak bisa menjaga janji yang telah aku buat dengan Sang Pencipta untuk selalu menghormatimu, menjagamu, dan berbakti kepadamu.
Aku sayang kamu, Ibu.
Kini benang takdir telah mempertahankanmu selama setengah abad di bumi ini, bukan waktu yang mudah dan sebentar untuk seorang wanita yang rapuh sepertimu untuk bertahan dan bersabar. Kini benang takdir pun telah mempertahankan hubungan kita sebagai ibu dan anak hampir seperempat abad, bukan waktu yang mudah dan sebentar untuk menghadapiku yang selalu mengecewakanmu di setiap denyut nadimu.
Selamat hari lahir, Ibu, 50 tahun kini usiamu. Semoga Allah selalu menjagamu di setiap langkahmu, memberikan petunjuk di setiap pilihanmu, memberikan kesehatan di setiap nafasmu, memberikan keselamatan di tiap gerakmu, memberikan kesabaran di setiap masalahmu, memberikan kekuatan di setiap bebanmu, memberikan pahala di setiap amalmu, dan memberikan ampunan di setiap dosamu.
Semoga benang takdir tak bosan menyatukan kita, akan kusembunyikan semua gunting yang bisa memutuskan benang kita. Aku akan berusaha menjadi anak yang bisa kau gantung harapanmu di benang takdirku, Insya Allah.
Ya Allah, aku memohon hanya kepada-MuSang Pemilik Benang Takdir. Dari hambamu yang sering durhaka kepada Ibu-nya, Kautzar.


Sumber: http://mochkautzar.tumblr.com/