Cari Blog Ini

Rabu, 12 Desember 2012

Halo, Dokter Gigi


Halo kamu yang terakhir ngerim sms ‘Lagi sibuk’ ke aku :)
Lagi apa? Masih sibuk? Apakah hidupmu cukup hanya dengan sibuk? :)
Cobalah tengok ke sisi lain. Oh, atau hanya sekedar melirik saja.. kau tahu? Senyummu sangat berharga *syu

Yaudahsih. Aku mikirin orang yang nggak pernah mikirin aku. Buat apa? Buat nyemangatin datang ke sekolah pagi-pagi? Rajin bolak-balik ke wc? Main di luar kelas? Buat apa? Ha?

Dasar cewek nda benar.

Karena tujuanku membuat blog adalah untuk melimpahkan keluh kesah selama nggak ada yang pantes denger. Berbagi pengalaman hidup, berbagi penderitaan, dan jarang-jarang kebahagiaan.hmph. tapi, dari masalah dan hal-hal yang menurutkku mengganjal itulah, aku pengen berbagi..

Dan aku membuat blog ini bukan semata-mata pengen menghibur pembaca, ya kalo merasa terhibur yaaa Alhamdulillah..

Dan hari ini, kata orang-orang sih tanggal bagus.hmph. tanggal dimana hari yang selalu kamu buat berwarna juga bagus *dilalerin*

121212 ß bukan nomer togel. 12 Desember 2012.



Apakah temen-teman sekalian ada ngelakuin 'make a wish'? jam berapa?
jam 12.12?
atau jam 20.12?

hmph. semua akan terasa sama saat doamu itu tidak terkabul ditanggal yang tidak begitu unik itu. Dan akan sangat luar biasa jika doamu terkabul, sama saat di tanggal biasa..

Akan indah buat orang-orang yang hari ini ditembak, nikah, maupun sunatan..
dan bakal suram buat orang-orang yang diputusin hari ini. Ya tergantung juga sih. Siapa tau diputusin malah seneng soalnya gak berani mutusin duluan padahal udah lama gak cocok hufttt



Bagi Dini caem abiez ini?

Mungkin indah nan elok kalo dipandang dari kejadian tadi pagi; guru banyak yang pergi, makan risol, ditraktir 2rebu sama bima ganteng abizz *ciumjauh**ditabok*

Dan busuknya, malam ini…
3minggu yang lalu, entah itu hari apa, Dini caem lagi makan nasi lauknya juga lupa apa; yang jelas nikmat---, di depan tivi. Beberapa saat terakhir, ada bunyi ‘kckrakkkk’..

“ok. Itu apa?” Dini bergumam dan melanjutkan makannya.

Makanan habis, dan dini melanjutkan menonton tivinya yang tadi gak konsen soalnya sambil makan. Atau, makannya yang gak konsen gara-gara makan sambil nonton? Hmmmpphh. Saat menonton, Dini merasa ada yang mengganjal di gigi ujung kiri bawah. Dini mencoba mengeluarkannya menggunakan lidah karena biasanya juga pake lidah sudah bisa tekeluar..

Menit-menit terlewati tetap tidak bisa mengeluarkan ‘pengganggu’ menontonnya Dini. Dini pergi ke kamar. ngaca. Belum menyadari apapun. Dini mencoba memperagakan gerakan mengeluarkan-dengan-bantuan-lidah tadi itu di depan cermin. “oh mukaku jelek banget kalo lagi gitu,” akhitnya Dini menyadari satu hal itu.
Tak lama, karena lelah, letih, lesu, lunglai dan lapar(lagi), Dini melihat ke cermin benda apakah yang sedari tadi menghentikan dunia Dini untuk mempertahankan mencongkel gigi? #jengjenggg

“kampreeettt! Ya Allah! Subhanallah!!!! INI KERIKIL?” setelah berteriak unyu, Dini terdiam. Nggak bisa nangis apalagi ngetawain diri sendiri..

Dini berlarian kesana kemari mencari alat yang bisa membantu menghilangkan kerikil terkutuk di gigi-yang-masih-unyu itu.

Menit-menit pun terbuang bergelimpangan tak tahu arah jalan pulang, tetap tidak bisa membantu. Dini mulai putus asa. Capek.

“Maaakkk!!!! Ini gigiku… coba liat!!!”
“itu apa?”
“kerikil yang di nasi itu. Duh mak!”
“kok bisa sih?”
“yaa kan kita makan gak liat! *mulai kebawa emosi* Mamak sih coba kalo nyuci beras itu diliatin kerikilnya*emosi karena capek*” ß berdosa tauk din

Mamak terdiam. Mungkin capek punya anak kayak Dini=_=

Mamak pun pergi. Dini kira marah. Ternyata enggak. Itulah kemuliaan orangtua..

Mamak kembali membawa alat-alat yang memungkinkan bisa mengeluarkan benda-sok-unyu itu. Tapi, yang mamak bawa udah Dini coba semua. Pupus.

“yaudah pergi aja sana sama Bapak!!”
“nah bapak mana?”
“yaa belum pulang kerja lah! Kalo udah pulang kerja ajak tuh!”
Dini pergi meninggalkan mamak, memasuki kamar yang ada Pashanya..

Di kamar, Dini mulai mikir yang macem-macem..
“kalo ke dokter gigi berarti nanti harus mbuka mulut terus,dong?”
“nanti kalo ada mesin yang dipake lagi nganuin giginya Dini tiba-tiba meledak terbakar,gimana?”
“eh nanti kan ini gig dibersihin.. pasti sakit ngilu nyess”
“ke dokter gigi berarti gigi harus keliatan bersin dulu doang biar gak dibilang jorok?”
“nanti kalo………………… sakitttt? Ewww”

Cemen dasar.

Dan berhari-hari setelah itu…. Kalian tahu? Dini belum pergi ke dokter gigi!!! #jengjengg #zoomin #zoomout
Akhirnya, atas rahmat dan hidayah Allah dengan memberika kengiluan pada giginya Dini, Dini mulai sadar bahwa Dini memiliki kenyangkutan pada giginya #iniapa

Dini pun muali mengadu pada bapaknya yang baru pulang bekerja..
“Paaakk! Ini gigi udah cenat-cenut lho!”
“yaudah sana pake baju!” hmph padahal daritadi juga udah pake baju=_=

Dini pun bersiap. Sudah cantik. Sudah harum. Sudah siap untuk disakiti…. Sama dokter gigi.

Dini dan bapaknya pun pergi ke dokter gigi Clara Handojo yang letaknya di depan SMKN 1.hmph.

Bapaknya Dini pun memicik bel rumah. Tingtong. Pintu dibuka dnegan anggun oleh seorang anak SMA bermata sipit, putih dan berbadan unyu yang Dini taunya, dia pasti keturunan cina. Udah bisa ditebak. Cih #eh

Dipersilahkan duduk. Dini dikasih selembar kertas berwarna merah muda yang mana itu untuk formulir; nama, alamat, nomer HP, tanggal lahir, pekerjaan. Dini pun mengisi dengan anggun. Dini tak hanya sakit gigi sendiri, leg=bih tepatnya mengalami gangguan pada gigi. Disana ada 3 pasien lain. 2 diantaranya tinggal di Tanjung Laut. Luarbiasahh. Kita. Tetangga. Yang. Tertunda..

Dini menunggu giliran dipanggil dnegan gelisah. Tetap memikirkan apa yang akan terjadi di dalam sana dan memikirkan, apakah ada smsnya Alip masuk ke hape yang Dini tinggal di rumah? #hmph

Saatnya Dini masuk. Ibu Clara ramah, anaknya juga cantik. Ibu clara ditemani anaknya itu nganuin pasien. Ada meja belajar kecil di pojok sana yang dipake sama anaknya Ibu Clara untuk belajar..
“dek Andini Nur Fitri?”
“iya, Bu”
“sakit apa?”
“ngg, itu Bu, ada kerikil nyangkut di gigi” *hening**canggung**dinimaumatiaja*
“lhoo kok bisa?” meneketehe=_=

Dini disuruh bebaring. Dengan posisi unyu yang diharuskan untuk terus menganga selebar-lebarnya. Entah megapa jadi keinget Ince kalo lagi makan telur di kantin._.v

“ayoo, Din! Kamu pasti kuat! Pikirkan yang indah-indah! Yang indah-indaaahhh!!!”
“sampe rumah din, kamu cek hape, liat ada smsnya alip disana!”
“besok kamu pigi ke sekolah berpapasan sama alip di gerbang! Disenyumin pula! Disapa pula!”
“besok bakal disenyum terus sama alip!”
“besok bakal nggak ada guru! Banyak pelajaran kosong!!”
“di beliin jersey barca yang baru!! Sama gak tau siapa yang mau beliin!”

Dini tersadar terlalu banyak yang dipikirin saat pembersihan karang gigi selesai..

“aduuh ini lubangnya udah terlalu dalem” yah sama buk.sama.perasaan Dini ke dia juga..
“ini gak bisa ditambal sekarang, mungkin Jum’at bisa kesini lagi? Ini saya tambal untuk sementara ajaa yaa!”

Ngiuuiiinggggg. Sriingggggg. Nyes.

“sudah. Kalo makan, awalannya pake gigi kanan dulu,ya?” makan ada awalannya juga, Beroh:)
“i-iya, Bu”

*hening*

“lho! Ini gigi yang sebelah kanan juga agak bolong! Tapi bisa ditambal sekarang. Gimana? Mau?”
“i-i-iya, bu, gapapa” ß ini bapak
Okeh. Ya. Pak. Bapak. Mah. Gapapa. Dini. Yang. Nahan. Semua. Pak! Sakitttt!!


Ngiuuiiinggggg. Ngiiiuuungggggg.

“tanggannya disilangkan di dada,ya,dek!”

*nyilangin tangan**teriak**teriakdalamhatiajasih*

ngiuunnnngggggggunggggggggggggg

Nggggg… Sriingggggg. Nyes.

“iyaa, ini sudah,”

Iya, Buk. Iya. Sudah. Saya lelah…
“ini yaa obatnya, diminum 1 kali sehari. Kalo udah nggak sait nggak usah diminum lagi..”
*bayar*
*pulang*

Sarannya Dini, yaa kalo mau pergi ke dokter gigi:
1. olahraga mulut agar nanti disana nggak keram
2. sikat gigi sebelum kesana
3. berpikirlah yang indah-indah selama diperiksa maupun sebelum
4. percaya bahwa gigimu akan baik-baik saja
5. jangan pikirkan bayaran saat sesudah di’anu’in dokternya.. karena sudah terlambat.. karena bayarannya mahal. Hmphh.
6. menyesallah karena malas sikat gigi dan jarang menjaga kebersihan gigi
7. traktirlah dini setelah periksa. Setidaknya antarkan martabak ke rumahnya…


Tamat. Syudah. Ini ceritaku di tanggal 12-12-12. Not bad. God gave me so many rahmat dan hidayah..
Apa ceritamu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar