Aku baru sadar. Seharusnya tidak sedalam ini.
Cewek yang berdiri tak sendiri itu mendapati dirinya basah
dan kedinginan. Bis kota yang tak biasanya datang terlambat membuatnya menunggu
di halte yang tak jauh dari sekolahnya.
Ya. Itu aku.
Aku tidak takut hujan. Aku hanya takut, hujan akan membawa
kenangan itu kembali lagi ke permukaan. Senyum itu, ya aku ingat sekali.
Tangan itu.. aku tau, aku tak pantas menggenggamnya. Tapi,
hah. Sudahlah. Mungkin Tuhan ingin membuat suatu kejadian yang jika kuingat aku
akan tak hentinya tersenyum. Ya, Tuhan ingin melikatku tersenyum…. Karenamu.
Alunan rintikan hujan kali ini, menemani sepi yang tak
kunjung menepi... pun juga rindu ini. Ah. Tidak hanya kali ini. Hujan selalu
menyertai kepergianmu yang haus akan rindu ini.
Seperti katamu... Apa peduliku? Hujan membawa kenangan
yang masih tentangmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar