Ini semua karena laptopku yang gak mau nyambung sama Wi-Fi. Aku
gak jutek kok. Aku selalu kayak gini; selalu gak bisa diem kalo mau pergi
tidur, dan bikin milo sebelum tidur.
Dan untuk judulnya, awalnya aku kasih Mozaik Cengeng. Lalu tersadar, judul postnya Hadi ada Mozaiknya juga. Jadilah Que Sera Sera, yang akupun tidak tau artinya apa ._.
Malam ini aku tidur di rumah tanteku, yang rumahnya hanya
dipisahkan oleh rumah nenekku. Ini penting, karena aku bisa internetan sampe
pagi dan bisa nonton Spanyol main.
Dan malam ini kayaknya gak berpihak sama sekali kepadaku
yang selalu lapar ini. Malam ini aku nangis bombay yang seharusnya aku pergi
tidur. Dasar cengeng.
Mungkin
kalian yang membaca akan beranggapan seperti itu setelah membaca kata mujarab ‘nangis’.
Iya, gatau kenapa, ini menurut pengalamanku sendiri. Orang yang nangis itu
adalah orang yang cengeng. Menagisi yang sudah ditakdirkan untuk dia. Menangisi
diri sendiri, dan ditertawai oleh semesta. Bodohnya, aku termasuk orang yang
cengeng itu.
Cengeng pertama dikarenakan oleh Tahiti yang dibobol gol
sampe 10, dan Tahiti tidak membalas satu gol pun. Tidak, aku bukan fansnya
Tahiti. Walaupun aku pendukung setia La Furia Roja dengan sepenuh hati, tapi
Tahiti membuatku terenyu akan segala permainannya. Gak ngerti ya? Huft.
Awalnya emang nganggep Tahiti ini ecek-ecek (baca: apa
banget, nggak sepadan, amatir buat jadi lawan). Eh bukannya gimana, tapi tau
dari statistik. Aku nggak maksud ngejelekin kok. Aku tetep cinta sepakbola,
bukan cuma Spanyol, Barca, dan Arsenal aja.
Dan pas main, anggapan tentang ‘ecek-ecek’ itu nggak pernah
lepas dari pikiran. Halftime lewat, skornya udah jauh. Aku tertawa puas karena
Spanyol udah banyak ngegolin karena lagi, tentang ‘ecek-ecek’ itu. Aku juga
tertawa karena permainan Tahiti yang duh-apa-banget-sih.
Dan saat Spanyol dapat penalty karena kesalahan pemain yang handball, aku mulai terenyu. Torres yang
sudah menyumbangkan 3 gol itu, menjadi algojo. Dang! Aku, yang sudah yakin Torres bisa mencetak gol keempatnya,
kecewa dan teriak juga di depan tivi. Ya, bolanya menabrak mistar gawang. Torres
dan teman-teman lainnya biasa aja. Aku kira, ini karena mereka udah ngegolin
banyak, jadinya not a big problem. Aku
salah. Bodoh.
Apa yang dilakukan kipper Tahiti yang ternyata skor tidak
jadi 9-0? Roche, kipper Tahiti langsung menghadap ke penonton dan mengepalkan
tangannya ke udara dengan raut wajah yang saaaaaaaangat bahagia. Awalnya aku
bingung, “ini kok udah kalah telak masih bahagia banget?” kecil sekali
pemikiranku ini.