Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Desember 2012

Dunia Tuhan, Ada Duniaku

Kamu yang selalu membuatku berharap untuk bangun dan sanggup membuka mata menatap sang fajar menari di pelukan langit, berharap memiliki hari esok yang bisa menggenggamku dengan pasti dan lebih erat. Aku tidak benar-benar butuh dunia yang Tuhan ciptakan begitu menggiurkkan begitu indah dan begitu semntaranya dan mampu pula membuat makhlukNya merasa kecil tetapi begitu angkuh dan tetap terus berjalan diatasnya dengan mengangkat dagunya lebih tinggi. Aku hanya butuh kamu. Kamu adalah isi dunia yang mampu menunjukkan isi dunia hanya dengan tersenyum saja. Kamu, adalah duniaku, yang membuatku merasa lebih dekat dengan Tuhanku..


Senyummu. Iya. Kamu yang lagi sibuk :))

Sabtu, 22 Desember 2012

Sepotong Awan, Untukmu Ijah


Selamat hari dimana hari orang-orang mengucapkan ‘selamat hari ibu’ untuk ibunya.
Setiap hari adalah hari ibu.

Malam minggu. Sabtu malam. Aku habiskan bersama keluarga pergi ke luar mencari makan. Awalnya mobil menuju koperasi. Sesampai disana, ternyata kopkar udah rame karena ada expo. Putar balik. Akhirnya tujuan terakhir untu mengisi perut yang mulai semakin keras laparnya. Gudeg Bu Herman adalah tempat berlabuh terakhir. Pft.

Aku memesan cumi goreng dan nasi putih ditemani segelas es jeruk.

Semua sudah mendapat makanan, kecuali aku dan Kak Mif.

“Innalillah. Yang, istrinya pak Anwar meninggal!” kak Mif menjelaskan sambil me-roll BlackBerrynya. Aku mulai berfikir. Mencari tahu siapa ini pak Anwar. Yang jelas pak Anwar ini temannya Kak Mif dan Kak Mif diberitahu oleh temannya via BBM.
“Innalillah. Kapan?” Kak Noe’, istri Kak Mif menyaut. Aku semakin ingin tahu.
“barusan ini”
“Pak Anwar siapa kak Mif? Bapaknya temanku itu?”
“iyaa. Bapaknya temenmu itu” aku semakin lemah.

Kak Mif adalah suami kakak sepupuku yang bekerja sebagai PNS yang menjabat sebagai kepsek di SMAN3 Bontang. Kak Mif ini kenal sama bapaknya Ijah karena, bapaknya Ijah yang terkenal di lingkungan para PNS.

Makananku datang dibarengi dengan makanannya Kak Mif juga. Oh, belum kusantap makananku. Dan kusadari, betapa kenyangnya aku mendengar berita itu. Aku terus menatap kosong.

Ini beneran?
duh. Aku nggak ada pulsa gimana mau sms Ijah sama kasitau temen-temen yang lain?

Kak Mif dan yang lain masih membicarakan Ibunya Ijah.
aku menjelaskan semuanya. Semua yang aku tahu. Semua yang Ijah ceritakan.

1jam kemudian, hapeku bergetar dengan mengeluarkan suara khasnya.
“Ibunya Ijah meninggal. Anas.” Sms dari Anas meluncur dengan cepat dan menjalar ke seluruh bagian tangan. Oh aku mulai merinding lagi. Aku berusaha melupakannya. Ku lanjutkan makanku.

10menit setelah smsnya Anas, hapeku bergetar lagi.
“Din, ibunya ijah meninggal” Indri mengajakku meneteskan air mata hanya dengan satu kalimat. Oh aku butuh satu sms lagi untuk berguling-guling di restoran itu.

Aku harus melanjutkan makanku.

Ijah, apakah kau tahu bagaimana rasanya seperti ingin teriak menangis sejadi-jadinya tetapi tertahan? Tidak. Kau tidak perlu tahu. Sudah. Kau nikmati itu aja semua. Allah memberimu cobaan yang pastinya kamu bisa lalui.

Hai, Jah :))
Kamu tahu ini hari apa? Ini hari Ibu.
Sudahlah cukup untukmu terus mendoakan kesehatan untuk ibumu. Sudahlah cukup untukmu terus berdoa ibumu pulang ke Bontang. Sudahlah cukup untukmu terus khawatir akan kesehatan ibumu. Sudahlah. Sekarang, kamu hanya perlu mendoakan ibumu agar tenang disana, diberikan tempat oleh Allah diantara orang-orang yang beriman. Diberikan kuburan yang luas nan sejuk. Diberikan kemudahan untuk menjawab semua pertanyaan para malaikat Allah. Sudahlah. Ibumu sudah senang disana, udah tenang disana memiliki anak yang rajin mendoakannya terus, terus, tanpa lelah, terus berdoa.

Kamu tau ini rencana Allah.
Ibumu orang yang baik. Walaupun sedih, tapi ini lebih baik daripada ibumu terus sakit-sakitan, melawan semuanya selama bertahun-tahun. Ambil hikmahnya aja. Ambil sisi positifnya aja.
Kamu masih nangis? Masih sedih?
Nangis nggak papa,kok. Wajar. asal jangan terus-terusan,ya:) hidupu maih panjang, masih banyak yang belum terisi. Ibumu pasti mau liat anaknya sukses, nggak terus nangisin ibunya. Ibumu Cuma butuh doa.

Untukmu, tetaplah tabah. Jangan sok tegar. Cerita aja ke teman kalo ada apa-apa. Aku nggak butuh nanti kamu murung terus di kelas, duduk diampingku. Terusnlah nanya cara-cara untuk menyelesaikan soal sama aku. Aku nggak butuh nanti kamu jadi pendiam. Allah juga nggak butuh itu. Walaupun Allah udah banyak merubah, tidak usahlah kamu menambah-nambah perubahan yang telah dirubahNya. Tataplah menjadi dirimu, walaupun tanpa kehadiran seorang Ibu. tugas ibumu sudah selesai untuk mejagamu, mengajarkanmu tentang kejujuran, kemandirian, ketabahan, kelapangan dada, kesopanan, dan banyak hal. Kau bisa merasakannya sekarang. Bercerminlah, ada ibumu dalam dirimu. 


Yap. malam minggu ini sukses dibuat kenyang, senang, dan sedih yang teramat. 
Ada alam dari mamakku. Kamu dapet smsnya,kan? Iya, mamakku juga ikutan sedih. Mamakku ngirimin kamu sms itu dengan bertanya kepadaku dulu sebelum mengirimnya. Aku menangis. Mamakku ikut menangis. Entahlah, jadi semakin susah ekali menghentikan tangisan ini jika aku terus memanjangkan tulisan ini.






Sepotong awan menari dan seonggok tinta pena yang tak pernah tertuliskan dilayar.
Untukmu, sahabat, teman semeja, teman jurnalistik, teman sekelas, 
     teman yang membuat semua berbeda, teman yang mengajarkanku berhemat, 
Azizah Kusuma Wardani

Minggu, 16 Desember 2012

Triot

Haloh. Gimana? #apanya #yang #gimana #din ?
kalo Dini nanya 'gimana sekolahnya?' ... itu emak-emak banget *kipas*
Yaudasi...

Gimana sekolahnya, beroh en sistah?

Ah. Sekolah gue mah ecek-ecek. mulai menebar bunga seroja..
Anu itu kan sekolah gue sumatifnya tanggal 26 November,nih.. nah itu tu udah paling cepet seseantro kota Bontang, berok! bayangin! bayangiiiiinnnn!!!! *dilalerin*
Gile. gak. hh. gak gile juga.
Awalnya mikir gini.. 'kalo sumatif duluan, berarti classmeeting duluan,dong? berarti libur duluan, dong? okesip!'

Otak anak sekolahan, kan, otak guehh? iye. gaul. soalnya minum yakult tiap hari.

Dan.. tat-tarat-taraaaaaaa
SETELAH SUMATIF, SEKOLAH GUE DILANJUTIN BELAJAR SEPERTI BIASEEEE!!!
sori, nggak nyante. daripada mendem, mending diluapin biar nggak ada dendam diantara kitaa~ kasiiihhhh~

Yes. classmeeting diadain setelah kelas 9 Try Out (baca: triot). yaudahlah. kelas 9 kan mau triot, iya aja, mending belajar untuk persiapan triot, biar nggak grogi dan berani menatap dengan perasaan yang udah ditanam sejak lama #kemudianditabok

Udah deh. kalo suka ngomong aja, jangan dipendem. Gak kasian sama diri sendiri? #okesori

Intinya, besok itu.... gue dan seluruh konco-konco kelas 9 bakal triot Bahasa Indonesia dan Matematika, dilanjutkan di hari kedua yaitu IPA dan Bahasa Inggris #jengjengjenggg #kamerazoomin #zooout

Gue nggak minta disenyumin balik apalagi disuka balik, kok... gak lebih dari minta doa sukses buat sema-semuanya; sukses triou, un dan kisah-kisah selanjutnya menemui soal-soal unyu yang entah mengapa dianggap begitu penting dan menakutkan. ya emang gitu sih. penting banget. kalo nggak ngerjain soal-soalnya, mau dapat nilai apa? yaa walaupun sekolah itu sebenernya bukan hanya tentang nilai aja. Tap ya gitu lagi, ijasah lo bakal ditulisin apa kalo nggak ada nilai? #hmph

Syusyuuu. dini kampret abis ini belum mandi juga. walaupun bau badan macam aromatherapy.. tapi yaa kan harus mandi.hmph. yah. dadah. Dini caem abiesz mau mandi dan dilanjutken dengan selingkuh menemui buku matematika yang entah mengapa lagi dianggap begitu penting dan emang penting.

Salam satu jiwa. Salam olahraga. Visca Barca. Doain yang terbaik buat dini dan... dini akan...*some text missing* #jengjengggg

Jumat, 14 Desember 2012

Dear Neptunus

“Dear Neptunus, aku mencintainya.
Di depannya aku menjadi diriku sendiri,
seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku,
dia pun begitu.
Membuatku hanyut oleh sorot matanya.
Membuatku lupa oleh kesederhanaan suaranya.
Sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya.
Bahkan untuk sekedar bilang… rindu atau butuh.
Banyak yang nggak ngerti,
Lalu terluka, dan saling menyalahkan.
Karena itu aku takut bicara tentang hati.
Maka kutuliskan saja,
Lalu kusimpan, dan lalu kukirimkan ke…
Entah kemana…”

Kugy Perahu Kertas

Terjaga Rindu


Suara jarum jam mengetuk-ngetuk selasar hati. Rindu yang sedang lelap kini terbangun, mencari-cari senyummu. Kamu mungkin sudah lelap, berjalan-jalan didunia imaji sedang disini saya terjaga oleh rindu yang menderu.
Percayalah, tak sedetikpun rindu ini lesap disesap waktu. Rindu ini tak ubahnya tembok yang menjulang tinggi berdiri angkuh melawan waktu. Hanya pelukanmu yang bisa meleburkannya. Tidurlah, biar aku dari jauh menjaga lelap tidurmu. Aku titip mata pada bintang malam ini agar lekat mengawasimu.

-Angsadansa

Rabu, 12 Desember 2012

Halo, Dokter Gigi


Halo kamu yang terakhir ngerim sms ‘Lagi sibuk’ ke aku :)
Lagi apa? Masih sibuk? Apakah hidupmu cukup hanya dengan sibuk? :)
Cobalah tengok ke sisi lain. Oh, atau hanya sekedar melirik saja.. kau tahu? Senyummu sangat berharga *syu

Yaudahsih. Aku mikirin orang yang nggak pernah mikirin aku. Buat apa? Buat nyemangatin datang ke sekolah pagi-pagi? Rajin bolak-balik ke wc? Main di luar kelas? Buat apa? Ha?

Dasar cewek nda benar.

Karena tujuanku membuat blog adalah untuk melimpahkan keluh kesah selama nggak ada yang pantes denger. Berbagi pengalaman hidup, berbagi penderitaan, dan jarang-jarang kebahagiaan.hmph. tapi, dari masalah dan hal-hal yang menurutkku mengganjal itulah, aku pengen berbagi..

Dan aku membuat blog ini bukan semata-mata pengen menghibur pembaca, ya kalo merasa terhibur yaaa Alhamdulillah..

Dan hari ini, kata orang-orang sih tanggal bagus.hmph. tanggal dimana hari yang selalu kamu buat berwarna juga bagus *dilalerin*

121212 ß bukan nomer togel. 12 Desember 2012.



Apakah temen-teman sekalian ada ngelakuin 'make a wish'? jam berapa?
jam 12.12?
atau jam 20.12?

hmph. semua akan terasa sama saat doamu itu tidak terkabul ditanggal yang tidak begitu unik itu. Dan akan sangat luar biasa jika doamu terkabul, sama saat di tanggal biasa..

Akan indah buat orang-orang yang hari ini ditembak, nikah, maupun sunatan..
dan bakal suram buat orang-orang yang diputusin hari ini. Ya tergantung juga sih. Siapa tau diputusin malah seneng soalnya gak berani mutusin duluan padahal udah lama gak cocok hufttt



Bagi Dini caem abiez ini?

Mungkin indah nan elok kalo dipandang dari kejadian tadi pagi; guru banyak yang pergi, makan risol, ditraktir 2rebu sama bima ganteng abizz *ciumjauh**ditabok*

Dan busuknya, malam ini…
3minggu yang lalu, entah itu hari apa, Dini caem lagi makan nasi lauknya juga lupa apa; yang jelas nikmat---, di depan tivi. Beberapa saat terakhir, ada bunyi ‘kckrakkkk’..

“ok. Itu apa?” Dini bergumam dan melanjutkan makannya.

Makanan habis, dan dini melanjutkan menonton tivinya yang tadi gak konsen soalnya sambil makan. Atau, makannya yang gak konsen gara-gara makan sambil nonton? Hmmmpphh. Saat menonton, Dini merasa ada yang mengganjal di gigi ujung kiri bawah. Dini mencoba mengeluarkannya menggunakan lidah karena biasanya juga pake lidah sudah bisa tekeluar..

Menit-menit terlewati tetap tidak bisa mengeluarkan ‘pengganggu’ menontonnya Dini. Dini pergi ke kamar. ngaca. Belum menyadari apapun. Dini mencoba memperagakan gerakan mengeluarkan-dengan-bantuan-lidah tadi itu di depan cermin. “oh mukaku jelek banget kalo lagi gitu,” akhitnya Dini menyadari satu hal itu.
Tak lama, karena lelah, letih, lesu, lunglai dan lapar(lagi), Dini melihat ke cermin benda apakah yang sedari tadi menghentikan dunia Dini untuk mempertahankan mencongkel gigi? #jengjenggg

“kampreeettt! Ya Allah! Subhanallah!!!! INI KERIKIL?” setelah berteriak unyu, Dini terdiam. Nggak bisa nangis apalagi ngetawain diri sendiri..

Dini berlarian kesana kemari mencari alat yang bisa membantu menghilangkan kerikil terkutuk di gigi-yang-masih-unyu itu.

Menit-menit pun terbuang bergelimpangan tak tahu arah jalan pulang, tetap tidak bisa membantu. Dini mulai putus asa. Capek.

“Maaakkk!!!! Ini gigiku… coba liat!!!”
“itu apa?”
“kerikil yang di nasi itu. Duh mak!”
“kok bisa sih?”
“yaa kan kita makan gak liat! *mulai kebawa emosi* Mamak sih coba kalo nyuci beras itu diliatin kerikilnya*emosi karena capek*” ß berdosa tauk din

Mamak terdiam. Mungkin capek punya anak kayak Dini=_=

Mamak pun pergi. Dini kira marah. Ternyata enggak. Itulah kemuliaan orangtua..

Mamak kembali membawa alat-alat yang memungkinkan bisa mengeluarkan benda-sok-unyu itu. Tapi, yang mamak bawa udah Dini coba semua. Pupus.

“yaudah pergi aja sana sama Bapak!!”
“nah bapak mana?”
“yaa belum pulang kerja lah! Kalo udah pulang kerja ajak tuh!”
Dini pergi meninggalkan mamak, memasuki kamar yang ada Pashanya..

Di kamar, Dini mulai mikir yang macem-macem..
“kalo ke dokter gigi berarti nanti harus mbuka mulut terus,dong?”
“nanti kalo ada mesin yang dipake lagi nganuin giginya Dini tiba-tiba meledak terbakar,gimana?”
“eh nanti kan ini gig dibersihin.. pasti sakit ngilu nyess”
“ke dokter gigi berarti gigi harus keliatan bersin dulu doang biar gak dibilang jorok?”
“nanti kalo………………… sakitttt? Ewww”

Cemen dasar.

Dan berhari-hari setelah itu…. Kalian tahu? Dini belum pergi ke dokter gigi!!! #jengjengg #zoomin #zoomout
Akhirnya, atas rahmat dan hidayah Allah dengan memberika kengiluan pada giginya Dini, Dini mulai sadar bahwa Dini memiliki kenyangkutan pada giginya #iniapa

Dini pun muali mengadu pada bapaknya yang baru pulang bekerja..
“Paaakk! Ini gigi udah cenat-cenut lho!”
“yaudah sana pake baju!” hmph padahal daritadi juga udah pake baju=_=

Dini pun bersiap. Sudah cantik. Sudah harum. Sudah siap untuk disakiti…. Sama dokter gigi.

Dini dan bapaknya pun pergi ke dokter gigi Clara Handojo yang letaknya di depan SMKN 1.hmph.

Bapaknya Dini pun memicik bel rumah. Tingtong. Pintu dibuka dnegan anggun oleh seorang anak SMA bermata sipit, putih dan berbadan unyu yang Dini taunya, dia pasti keturunan cina. Udah bisa ditebak. Cih #eh

Dipersilahkan duduk. Dini dikasih selembar kertas berwarna merah muda yang mana itu untuk formulir; nama, alamat, nomer HP, tanggal lahir, pekerjaan. Dini pun mengisi dengan anggun. Dini tak hanya sakit gigi sendiri, leg=bih tepatnya mengalami gangguan pada gigi. Disana ada 3 pasien lain. 2 diantaranya tinggal di Tanjung Laut. Luarbiasahh. Kita. Tetangga. Yang. Tertunda..

Dini menunggu giliran dipanggil dnegan gelisah. Tetap memikirkan apa yang akan terjadi di dalam sana dan memikirkan, apakah ada smsnya Alip masuk ke hape yang Dini tinggal di rumah? #hmph

Saatnya Dini masuk. Ibu Clara ramah, anaknya juga cantik. Ibu clara ditemani anaknya itu nganuin pasien. Ada meja belajar kecil di pojok sana yang dipake sama anaknya Ibu Clara untuk belajar..
“dek Andini Nur Fitri?”
“iya, Bu”
“sakit apa?”
“ngg, itu Bu, ada kerikil nyangkut di gigi” *hening**canggung**dinimaumatiaja*
“lhoo kok bisa?” meneketehe=_=

Dini disuruh bebaring. Dengan posisi unyu yang diharuskan untuk terus menganga selebar-lebarnya. Entah megapa jadi keinget Ince kalo lagi makan telur di kantin._.v

“ayoo, Din! Kamu pasti kuat! Pikirkan yang indah-indah! Yang indah-indaaahhh!!!”
“sampe rumah din, kamu cek hape, liat ada smsnya alip disana!”
“besok kamu pigi ke sekolah berpapasan sama alip di gerbang! Disenyumin pula! Disapa pula!”
“besok bakal disenyum terus sama alip!”
“besok bakal nggak ada guru! Banyak pelajaran kosong!!”
“di beliin jersey barca yang baru!! Sama gak tau siapa yang mau beliin!”

Dini tersadar terlalu banyak yang dipikirin saat pembersihan karang gigi selesai..

“aduuh ini lubangnya udah terlalu dalem” yah sama buk.sama.perasaan Dini ke dia juga..
“ini gak bisa ditambal sekarang, mungkin Jum’at bisa kesini lagi? Ini saya tambal untuk sementara ajaa yaa!”

Ngiuuiiinggggg. Sriingggggg. Nyes.

“sudah. Kalo makan, awalannya pake gigi kanan dulu,ya?” makan ada awalannya juga, Beroh:)
“i-iya, Bu”

*hening*

“lho! Ini gigi yang sebelah kanan juga agak bolong! Tapi bisa ditambal sekarang. Gimana? Mau?”
“i-i-iya, bu, gapapa” ß ini bapak
Okeh. Ya. Pak. Bapak. Mah. Gapapa. Dini. Yang. Nahan. Semua. Pak! Sakitttt!!


Ngiuuiiinggggg. Ngiiiuuungggggg.

“tanggannya disilangkan di dada,ya,dek!”

*nyilangin tangan**teriak**teriakdalamhatiajasih*

ngiuunnnngggggggunggggggggggggg

Nggggg… Sriingggggg. Nyes.

“iyaa, ini sudah,”

Iya, Buk. Iya. Sudah. Saya lelah…
“ini yaa obatnya, diminum 1 kali sehari. Kalo udah nggak sait nggak usah diminum lagi..”
*bayar*
*pulang*

Sarannya Dini, yaa kalo mau pergi ke dokter gigi:
1. olahraga mulut agar nanti disana nggak keram
2. sikat gigi sebelum kesana
3. berpikirlah yang indah-indah selama diperiksa maupun sebelum
4. percaya bahwa gigimu akan baik-baik saja
5. jangan pikirkan bayaran saat sesudah di’anu’in dokternya.. karena sudah terlambat.. karena bayarannya mahal. Hmphh.
6. menyesallah karena malas sikat gigi dan jarang menjaga kebersihan gigi
7. traktirlah dini setelah periksa. Setidaknya antarkan martabak ke rumahnya…


Tamat. Syudah. Ini ceritaku di tanggal 12-12-12. Not bad. God gave me so many rahmat dan hidayah..
Apa ceritamu?


Senin, 26 November 2012

Langit Biru

Seperti mereka yang terus berharap dalam diam. Tak bersuara. Tetapi, tetap terus berharap..


“aku rindu langit senja berwarna biru”

“bukankah langit senja berwarna jingga?”

“tidak, jika tanpamu”

Jingga. Membawa sejuta kenangan yang seharusnya tak ku kenang lagi. Dan tak pantas dikenang.

Mengharapkanmu. Apakah aku masih layak mengharapkanmu seperti dulu… dengan penuh harap dan tanpa dosa?

Aku mengharapkanmu….

Apakah seperti seorang manula yang berharap bisa memasukkan benang ke lubang jarum dan menariknya secara perlahan.. Menikmatinya.. Tanpa alat bantu?

Apakah seperti seorang pemulung yang mengharapkan di setiap harinya selalu mendapat sampah di sepanjang jalannya menuju penimbangan?

Apakah seperti seorang pengacara yang selalu ingin mendapatkan kasus?

Apakah seperti seorang mantan narapidana yang berharap setiap harinya mendapat makanan gratis seperti dulu.. saat dia masih di dalam jeruji-jeruji tinggi?


Apakah seperti Negeri ini yang selalu mengharapkan Negara ini bebas dari para tikus berdasi?

Apakah seperti Ibu rumah tangga yang mengharapkan sinar matahari terik di saat menjemur pakaian?

Apakah seperti seorang PSK yang mengharapkan pelanggan di setiap harinya?

Apakah seperti seorang penulis yang mengharapkan ide-ide muncul-berebut-mendesak ingin ditulis?

Apakah seperti Rhoma Irama yang mengharapkan mampu memimpin Negara ini kelak?

Tidak. Aku mengharapkan seperti aku yang mengharapkanmu. Begitu sederhana.

Mengharapkanmu, adalah bukti yang ditulis oleh Tuhan bahwa aku masih layak hidup dan layak merasakan apa itu ‘harapan’.

Lebih baik berharap dan mendalam, daripada tidak sama sekali.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Ajarkanku Menari Dalam Hujan 3 (habis)

Halo kamu yang mencintai seseorang diam-diam. Cinta yang disembunyikan sebenarnya bukanlah cinta, fren. Tapi nggak salah kok mencintai sesorang diam-diam..Memendam sendiri,menggenggam sendiri.terkadang yang di lakuin sendirian itu emang nggak enak.Alhamdulillah, cinta diam-diam masih di-halal-kan dan gratisss #AkuCintaGratisan

Sebelumnya, mari kita ucapkan selamat ulangtahun kepada teman-sekelas-sahabat-seperjuangan-melawan-rumus-rumus-unyu-dari-guru-guru.. Indri dan Putri. Selamat 14tahun menggelinjang di dunia ini. Kalian semakin tua dan.. makin dekat dengan kematian. Mari kita nikmati hidup. Semoga happy birthday *emotpelukciyum*

Kalo temen-temen pada bingung maksud dari judul Ajarkanku Menari Dalam Hujan ini, gue juga nggak tau maksud dari gue milih judul itu. Keren aja gitu ada hujannya.. dan menari dalam hujan itu kan nggak gampang; bisa kepeleset, airnya masuk hidung dan telinga, bajunya jadi berat susah gerak, dan cuma di pelem-pelem india yang jago nari di tengah-tengah ujan. Ngh. Dan gue bingung kenapa pelem-pelem india selalu menyelesaikan masalah mereka dengan menari. Semudah itukah? Hh.

Yok fokuss.

Deadline hari minggu. Gue berusaha ngepost di malam minggu. Dan para jomblo ngenes juga mintanya selalu ada post baru di malam minggu.. uhuk. Maaf. Sabtu malam..tapi, kelarnya baru jam 11malam. yauda, jadilah ngepost pagi.

Masih inget main jengkal di kelas? Mari kita flashback dahulu..



Wekaweka. Posisinya udah nggak enak gitu. Berakhir dengan putri jatoh dengan posisi tengkurep

Yang lagi main itu Syifa. Anak kelas B.Tiap hari selalu ke kelas A. 







we're gonna miss that moments.

Ayok.sudah.fokus.lagi.
Mari kita...
hh. mulai dari


Muhammad Bima Suwardani




Manusia tertinggi di kelas 9A. Manusia yang selalu haus. Manusia yang jadi kapten tim basket putra. Manusia yang jadi bendahara kelas. Manusia tercintanya pak Tulus di kelas. Manusia yang sering ngajak main sembunyian. Manusia pecinta tenis lapangan yang nggak bisa main tenis lapangan. Manusia yang suka lagu buaya buntung. Manusia yang suka ngutang. Manusia dengan sejuta kecerepaan…

Bima. Banyak yang bilang, kalo Bima lagi ngetawain sesuatu itu rasanya jadi pengen ketawa bareng walaupun sebenernya nggak ada yang lucu.
Bima pinter matematika, makanya, pak Tulus lope-lope ke dia.

Dan Bima pelit membagi PRnya. Dan kalo ngajarin orang lain, Bima ngomongnya cepet banget dan kadang takut nanya ke dia. waktu Sister School, Bima ke Jogja, sama kayak gue. Disana, dia sering main ke kamar gue. Nggak Cuma dia sih, emang banyak yang sering main ke kamar gue walaupun cuma mau duduk-duduk doang dan tentunya sambil nyemil..

Bersama Indri, Bima sering mbawa-mbawa bahasa BeKa ke kelas.
Bima yang ngajarin temen-temen kelas ngomong Petepe’, tepete’, tepepe’, pepete’, tetepe’, petete’ dan masih eksis sampai sekarang..

Muhammad Ridwansyah



Pacaran terlamanya 3bulan. Dan luar biasa kalo dia menjomblo lama. Banyak yang kenal. Pernah kecantol anak Jogja waktu Sister School. Seorang Duta HIV 2011 yang katanya jarang gabung kalo ada event. Wakil ketua Osis 2011-2012. Ikut ekskul basket.

Panggilan sayangnya, Iwang. Iwang baikkkkk sekali. Dia mau membeli banyak keripik membaginya.
iwang satu meja sama Pian. Di antara temen-temennya, homonya Iwang nggak keliatan. Dan kalo ngomong sama Iwang itu susah banget, entah dia ngomongnya emang yang nggak jelas dan cepat atau pendengaran gue yang mulai rapuh.. atau cuma gue yang punya masalah kayak gini? Hh. Sebelum pake behel, ngomongnya Iwang emang cepet dan nggak jelas. Mungkin, karena suaranya memberat, makanya jadi samar-samar gimanaa gituuu. Dan pas pake behel, gue makin susah nangkep apa yang dia omongin. Dan gue sering nanya berulang-ulang dan dia menjawab berulang-ulang. Kasyhan Iwang..

Iwang sering nyembunyiin barang temen. Walaupun jahil, masih kalah jahil sama Pian. Iwang juga sering ‘menggoda’ Putri bersama temen-temen cowok yang lain. Belakangan Iwang sibuk lagi mbuat film. Satu sutradara, untuk selamanya..

Nabila Juliansyah Putri


Sementara ini dulu,bul. Liat aja nanti~~~

Bibil. Bila. Jul. Bubul. Mbak Lila…
Gue mulai deket banget sama dia pas kelas 9 ini. Bersama Dwi dan Pian, kita berempat sering curhat bareng.

Waktu kelas 7, gue sama dia beda kelas. Dulu, yang gue tau, namanya Nabila. Karena matanya sipit, putih, bibirnya kecil, dan mukanya muka lugu, gue langsung menilai kalo Nabila ini orangnya pendiam, nggak banyak tingkah, cuek, dan lugu.
Pas kelas 8, gue sekelas sama dia. Gue jarang ngajak dia ngobrol, padahal pengen banget ngajak si Nabila ini ngobrol. Orangnya misterius gitu. Nggak bisa ditebak dari ekspresinya; ekspresinya datar mulu.
Entah, gue jadi sering merhatiin dia. dan akhirnya gue tau, ternyata gue salah selama ini; dia nggak pendiam, banyak tingkah, nggak cuek, dan nggak lugu.
Dan nama panggungnya adalah Bibil. Bibil orangnya nggak glamour walaupun dia anak orang kaya. Baik banget. Bangett.

Bibil ini, temen kelas pertama yang buka blog gue. Dan langsung di sebarnya kemana-mana. Jadilah temen-temen kelas mbukain blog gue dan ngestalk sampe post terlama 2010.
Bibil pernah jadi Directioner. Dan dia jengkel kalo ada yang nyanyiin lagu 1D di kelas, di sekolah, dimanapun. Semacam takut tersaingi. Entahlah. Dan gue pernah nyanyiin lagu 1D di kelas, dan gue langsung ditegur sama.. hh.. lupa sama siapa.. katanya jangan dinyanyiin, nanti Bibil marah. Mulailah gue nggak pernah nyanyiin lagu 1D lagi. Tapi, sekarang dia bukan Directioner lagi, tapi gue yakin, hatinya masih nyantol.
Kalo main ke rumah Bibil, selalu di ajak makan ke Empek-empek Juara. Di sebelah kiri rumahnya.

Bibil suka lagu-lagu yang berbahasa inggris dan pinter bahasa inggris. Salah satu alasan gue suka berteman sama dia.

Bibil juga suka nyolek-nyolek pantat. Hh cerepa.
Bibil  selalu ngajarin gue, indri, ijah, dan dwi menjadi remaja 14tahun yang anggun; kalo ketawa nggak keras dan mulutnya ditutup, kalo duduk 1 kaki ditumpangkan ke kaki satunya, kalo ngomong yang lembut, dan masih banyak… walaupun nggak ada yang berhasil jadi remaja 14tahun yang anggun, termasuk dia sendiri. Karena menjadi diri sendiri dan nggak normal itu menyenangkan,kawan~

Nadia Serena



3tahun dan belum bosan sekelas sama dia.
Ince Marince. Nama tergaul di kelas 9A.

Namanya sering keserimpet jadi Nadia Serenada, nyambung ke nama adek kelas. Pemain basket putri dengan sepatu coklatnya. Sebelum potong rambut, dari belakang, Ince mirip sama Dwi.
Ince juga pernah jadi Directioner. Dulu, dia pernah diam-diam suka 1D karena takut sama Bibil. Akhirnya entah kenapa.. jengjeng… ince dan bibil menjadi satu kesatuan directioners. Hh.
Sama kayak putri, makanan yang menjadi pilihan utamanya ince adalah mi kaldu dengan telor utuh. Semua tau, nggak sehat makan mi tiap hari. Tapi, gue berfikiran positif aja, Ince Cuma berlatih menjadi anak kos-kosan mulai dari SMP. Betapa mandirinya seorang Ince ni..

Ince semeja sama Anas. Entah kenapa dia betah banget duduk sama Anas, padahal tiap hari dipukulin terus. Dan gue teteup berfikiran positif, Ince Cuma berlatih menjadi TKI mulai dari SMP. Betapa mulianya seorang ince ni..

Kalo ada tugas kelompok, gue sama dia selalu satu kelompok kalo pemilihan anggota tiap kelompok bukan guru yang nentuin. Ince orangnya bertanggungjawab dan macho dan sering marahin gue kalo belum ngerjain pr. Yang terakhir itu lebih sering waktu kelas 8 sih.

Ince orangnya tegar. Pernah yang waktu Justin Bieber bilangin Indonesia ‘Random Country’, temen-temen kelas pada ngomongin itu, dan ince datang dengan gagah berani memakai baju veteran membela Justin. Dan temen-temen memojokkannya, dan ince bangkit lagi… lagi. Dan pembicaraan dihentikan. Ince kereng.
Sudahlah tentang ince~


Ni’ma Diana

Ini.juga.buat.sementara.nima..

Manggilnya enakan Nimma daripada Ni’ma yang membacanya pake qalqalah sugra fathah tain dan mad jaiz #iniapa #okesori
Suaranya Nimma bisa berubah-rubah. Kadang lembut, kadang keras yang bikin rumah siput di telinga pengen burubah menjadi rumah minimalis dangen sentuhan warna merah, abu-abu, hitam, dan putih #iniapalagi

Rumahnya Nimma lumayan deket sama sekolah. Dan mencari rumahnya Nimma itu susah.. sama susahnya kayak orang-orang yang lagi berusaha move on..

Dulu, Nimma jualan tahu goreng yang dibumbuin pake bumbu tela-tela. Gaulnya, sekarang itu bentuknya kayak Kuchkuch Hotahu. Dan gue berharap Nimma kembali menjual makanan 2rebuan itu.. *mupeng*
Nimma ngefens sama Cakka. Kalo ngak salah Cakka mantan gue yang ke…. *buat draft* *ngitungin*

Kalo minta diajarin Nimma, dia mau dan sabar ngajarin.
Nimma sering menghabiskan waktu kosong dengan berkutat dengan laptop bersama geng sayap kanan. Dan mereka asik dengan dunia mereka..
Nimma yang paling bersemangat kalo main sembunyian. Dia yang manggilin temen-temen buat main bareng. Kalo sepi, dia kembali ke laptop *angin*

Rienda Devi



Bersama Kirana, mereka selalu menghabiskan waktu berdua. Rienda nggak pernah ikut main sembunyian sama kita-kita. Nggak pernah ikut main UNO bareng kita, nggak pernah ikut main jengkal bareng kita, nggak pernah ikut main domikado bareng kita, nggak pernah ikut main.. h.. mungkin semua permainan bareng kita.
Dia lebih sering duduk mbaca novel atau apalah yang bisa dibaca. Jarang gabung sama yang lain. Padahal, kita kan sekelas sama aja, nggak ada yang dibeda-bedain, pengen dekat satu sama lain, hh. Curhat macam tepe’. Kalo mau main bareng, ayok, kita nggak ada milih-milih.
Karna itu, gue nggak tau banyak tentang Rienda. Sebatas itu aja. Dan pas pembagian kelompok, itulah susahnya. Satu kelompok itu harusnya kompak dan hh.. tau kelemahan dan kelebihan masing-masing dan udah merasa nyaman. Masalah akhir-akhir ini adalah masalah kelompok. Rienda dan Kirana susah nyari kelompok. Nggak lucu kalo Cuma mereka doang=_=
Dan gue Tanya ke temen-temen yang lain, kenapa, banyak yang bilang sama yang kayak gue bilang; satu kelompok itu kalo mau jadi kompak harus tau kelemahan dan kelebihan masing-masing dan udah merasa nyaman. Rienda dan Kirana jarang bergabung sama kita-kita. Dan.. hh.. mencari 1000 teman emang gampang, tapi mencari orang yang mengertikita walaupun Cuma 1 itu yang susah. Nggak nyambung. Bodo amat.

Riska Suci Marliana




Mother of God. Mamaknya 9A.
Duduk semeja sama Bima pas di depan guru. Soleh, rajin sholat, rajin ngaji, orangtua dihormati, cinta islam sampe mati… *kedip**nggombal minta poci*
Riska pinter matematika. Dan dengan tabah ngajarin temen yang belum ngerti.
gue pernah duduk semeja sama dia. orangnya santé tapi diem-diem ngerti apa yang dijelasin guru. Males nyatet. Sering ngajak cerita. Enak diajak debat. Manusia Duta HIV 2011 bersama Iwang tapi rajin bergabung kalo ada event. Ramah. Murah senyum.
Riska udah pindah rumah. Sebelumnya di perumahan polres, tapi karna ayahnya pindah tugas ke.. err.. lupa… jadilah dia pindah ke err.. lupa juga.. wilayah cendrawasih,bukan? Hh.
karna Riska pindah, Riska terpisah jauh sama tetangga tercintanya, Tresna.. yahyah.. tepicik ris..
Riska sering nanya ke gue gimana caranya move on yang baik dan benar.. gue kasihtau semuanya dan dia teteup bilang ‘gak bisa, bang don! Susah. Move on itu susah ya..’
kasyhan Riska, ditinggal qaqa sekolah ke Malang dan cintanya masih nyantol dan berserakan *baikinjilbab*
Riska asik diajak ngapa-ngapain. Nggak sombong. Hh. The best lah mamak ni.


Syafitri Novki




Manusia tertua di kelas 9A tapi kelakuan masih bocah dan mukanya juga masih bocah :3
suaranya juga masih bocah. Entah suara bocah itu kayak gimana. Kalo diliat dari kelakuan, muka, dan suara, Ovi-lah seharusnya yang paling muda. Yah, vi, jangan congkak habis dipuji kayak gini._.
Ovi duduk sama Bibil. Perpaduan yang sempurna.
pertama kenal Ovi, udah tau kalo Ovi nih orangnya pecicilan. Dan benar. Bersama Bibil, jadilah pencilaan. Dan mereka berdua sama-sama suka nyolekin pantat orang.
Ovi punya banyak novel. Gue sering minjem novel ke dia. dan kalo minjem novel, nggak boleh ada lekukan selekukan apapun *iniapa. Covernya nggak boleh ditekuk kalo lagi ngebaca. Susah jelasinnya weh.
Makanan pilihan nomor satunya Ovi di kantin adalah bakso nggak pake mi. Cuma pentol dan kuah sajo.
suaranya Ovi juga bagus. Gue seneng kalo dengerin dia baca surah-surah al-quran (‘/\’)
Ovi suka nggelitikin leher dan perut gue. Dan kelemahannya juga ada di leher. Jadilah kita berdua sering main gelitik-gelitikan. Tapi, kalo Ovi yang mau nggelitikin gue, dia manggil Bibil, Dwi, Pian, dll dulu dan keroyokan.

Vina Ayu Nindita




Vina. Ikut ekskul PMR dan memiliki pacar yang juga ikut ekskul PMR. Ciye.
Pacarnya nih kakak kelas yang waktu kita kelas 7, pacarnya kelas 9. Beda 2tahun. Ciye.
Sama kayak Nimma, Vina lebih sering berkutat dengan laptop. Tapi, belakangan, pas di kelas ada UNO, Vina selalu ikut bareng.

Hidungnya Vina mancung. Entah mancung dan besar._.v
dan gue suka liat Vina kalo pake jilbab yang daleman jilbabnya nempel di jidat. Susah jelasinnya weh.
Alisnya Vina nggak tebel-tebel amat, tapi enak diliatnya. Hh. Cantik.

Rumahnya Vina deket rumahnya Bu Ramlah. Kasyhan. Dia pernah dibilangin kelayapan terus hh.
Vina kalo ke sekolah pake sepeda hitam tercintanya. Dulu, sepedanya ada keranjangnya, entah karna apa, sekarang keranjangnya telah tiada..


Yudithia Himawati

Lupa waktu itu kelas berapa yang membahas tentang Bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Setiap Baca atau denger nama belakangnya Yudit; Himawati, rasa-rasa keinget Hirosima. ganyanmbung. bodoamat.

Yudit juga udah dari kelas 7 sekelas sama gue atau gue yang udah sekelas sama dia dari kelas 7. hh.
Yudit ni orangnya sabar. Waktu kelas 7, gue pernah duduk sama dia, dia sering cerita ini-itu, awalnya kirain duduk sama dia bakal garing, nggak ada cerita sana-sini, ternyata enggak, orangnya asik dan terbuka.

Yudit pernah kecantol sama anak Malang habis Sister School. entah bertahan sampe kapan, tapi udah putus. hh. LDR sama jomblo beda tipisss, Dit.

Ibunya Yudit ni kerja jadi wartawan. Kalo nggak salah di Antara.Gue pernah diucapin selamat ulangtahun serta doa-doa lainnya dari ibunya Yudit. hh. rasanya tuh ya kayak diucapin selamat ulangtahun. Rasanya emang beda, ibunya dia wartawan, dan gue wartawan abal-abal. Didoain semoga makin sukses di dunia jurnalistik. terenyuh. Makasih,tante:')

Yudit juga masuk di geng sayap kanan dan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan laptop bersama anggota geng sayap kanan lainnya.



Dan udah. segini dulu..
engg... buat kirana, maaf kemaren ketinggalan. hh. berdosa nah.. maaf bangettt ('/\')

Tenang kawan, kami ada disini, setia menemanimu, karena kita adalah sahabat, sahabat seperjuangan, sahabat selamanya. -Boby 

Rabu, 03 Oktober 2012

Ibu, Aku, Dan Benang Takdir


Benang takdir telah menentukan kita bertemu dimana hari aku pertama kali berteriak kencang bagaikan sang harimau yang ingin menerkam mangsanya. Dentang lonceng bergema di lembah hati terdalam ketika kau kecup aku untuk pertama kali.
Betapa teganya kau melahirkan aku ke dunia yang busuk ini hanya untuk menderita seperti kau dan manusia lainnya.
Ketika aku makin yakin dengan ketidakpuasanku ada di bumi ini, aku menangis sekencang-kencangnya, kau hanya tersenyum sambil menimangku dengan sabar. Kau bernyanyi dengan bisikan pelan di telingaku untuk menenangkanku, aku terpaksa berhenti menangis agar kau menghentikan nyanyianmu yang jelek itu.
Aku hanya akan menjadi sampah seperti manusia lainnya.
Kau ajarkanku cara berjalan hingga terjatuh berkali-kali. Kau ajarkanku cara membaca padahal tulisanmu sangat buruk. Kau ajarkan aku cara berhitung angka-angka yang tak jelas asal-usulnya, dan hal-hal lain yang tak berguna lainnya. Beranjak dewasa, sedikit demi sedikit aku mulai menyukai kehidupan ini, banyak ilmu yang bisa aku pelajari, banyak perhatian yang aku dapatkan, banyak tawa yang aku lepaskan, tapi tak sedikitpun mengurangi rasa kebencianku kepadamu.
Aku ingin pergi, jauh darimu.
Dan sekarang aku sadar, ketika benang takdir mempertemukan kita, ternyata puluhan tahun yang lalu, benang takdir lainnya telah mempertemukan engkau juga dengan wanita yang telah melahirkanmu ke dunia yang menyedihkan ini, tetapi sekarang kau telah menjadi manusia yang sangat luar biasa, setidaknya menurutku. Aku menyesal, sangat menyesal, telah memiliki rasa benci itu selama ini.
Maafkan aku, Ibu. Aku adalah anakmu yang durhaka. Aku adalah manusia tak berperasaan yang sering mengecewakanmu. Aku adalah laki-laki yang tak bisa menjaga janji yang telah aku buat dengan Sang Pencipta untuk selalu menghormatimu, menjagamu, dan berbakti kepadamu.
Aku sayang kamu, Ibu.
Kini benang takdir telah mempertahankanmu selama setengah abad di bumi ini, bukan waktu yang mudah dan sebentar untuk seorang wanita yang rapuh sepertimu untuk bertahan dan bersabar. Kini benang takdir pun telah mempertahankan hubungan kita sebagai ibu dan anak hampir seperempat abad, bukan waktu yang mudah dan sebentar untuk menghadapiku yang selalu mengecewakanmu di setiap denyut nadimu.
Selamat hari lahir, Ibu, 50 tahun kini usiamu. Semoga Allah selalu menjagamu di setiap langkahmu, memberikan petunjuk di setiap pilihanmu, memberikan kesehatan di setiap nafasmu, memberikan keselamatan di tiap gerakmu, memberikan kesabaran di setiap masalahmu, memberikan kekuatan di setiap bebanmu, memberikan pahala di setiap amalmu, dan memberikan ampunan di setiap dosamu.
Semoga benang takdir tak bosan menyatukan kita, akan kusembunyikan semua gunting yang bisa memutuskan benang kita. Aku akan berusaha menjadi anak yang bisa kau gantung harapanmu di benang takdirku, Insya Allah.
Ya Allah, aku memohon hanya kepada-MuSang Pemilik Benang Takdir. Dari hambamu yang sering durhaka kepada Ibu-nya, Kautzar.


Sumber: http://mochkautzar.tumblr.com/

Sabtu, 29 September 2012

Ajarkanku Menari Dalam Hujan 2



Selamat pagi wahai jiwa-jiwa yang masih ngubek-ngubek timeline mantaaannn. Ketagihan dan adanya Cuma bikin sakit hati. Udahlah nggak ada gunanya.

Uhuk.

Kalian percaya sama yang namanya ‘kebetulan’? gue sih enggak. Dan nggak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua terjadi untuk suatu alasan dan Tuhan udah dengan mulus mengatur semuanya. Ya, gue nggak percaya sama yang namanya kebetulan.

Mari kita fokus.

Di post sebelumnya, gue udah bilang bakal ngelanjutin ceritanya dan bakal nyeritain semua temen-temen kelas.
Awalnya nulis ini tuh gara-gara Pian. Entah, dia semacam redaktur Bontang Post yang seenak jidat ngasih deadline.

‘deadline postmu aku  tunggu sampe besok(30 sep) siang!’

Deadline lebih mengerikan daripada ibu kos, bray.

Sebenernya gue nggak niat sama sekali ngepost ini. Nggak juga terpaksa. Ini emang tugas dini yang harus nyeleseinnya. Hh.

Cakra Prayuda
Cakra yang di kanan. homo.

Saking kurusnya, kita bisa melihat susunan tulang-tulang yang menyusun tubuhnya cakra yang sampai sekarang masih bisa berdiri tegar…
Gue nggak tau banyak tentang Cakra. Gue nggak terlalu deket sama Cakra dan dia nggak sering ikut main sama yang lain. Belakangan Cakra sering duduk deket Rienda. Gue nggak tau maksudnya apa. Entah PDKT atau apa… tapi, Cakra udah punya pacar. Sekelas. Tapi, Cakra agak gimanaa gitu sama pacarnya itu. Panggil aja, Elisa. Elisa nih semeja sama gue. Gue nggak ngerti mereka masih pacaran atau gimana. Mungkin masih, Cuma banter aja kalo smsan, kalo di sekolah alim-aliman gitu. Bahkan di sekolah nggak pernah ngobrol berdua. Ini jadi kayak musuhan gitu ya._. padahal kan asik punya pacar sekelas; bisa diajak taruhan nilai-siapa-yang-paling-tinggi dapat traktiran teh poci susu, jadi patokan nilai dan malu kalo dapat nilai jelek, sering becandaan berdua, menghemat pulsa karna udah sering ngobrol di sekolah… ngabayanginnya udah asik gitu.. *hening*
Tapi, kata temen-temen nggak enak punya pacar sekelas; nggak bebas ngapa-ngapain, kalo dapat nilai jelek ketahuan.. yaudah sih kalo gitu, putusin aja..
hh. jadi curhat macam tepe’
Cakra satu les sama gue. Di lesan dia dipanggil Yuda. Hh. Geli.
Rumahnya Cakra juga deket rumah gue walaupun gue nggak tau persisnya dimana._.
Cakra juga baik. Dia mau dimintain tolong beliin ini-itu di koprasi-kantin-luar sekolah dengan senyum mengembang diwajahnya…
Dan dini nggak tau banyak tentang Cakra. Daripada dini menyotak berhadiah, mending kita udahan *baikinjilbab*


D.R.M.K Maharani Putri


Orang yang punya nama terpanjang yang pernah gue temuin. Gue nggak tau perasaannya pas mbuletin LJK. Putri masuk tim basket di sekolah gue. Dia sekolah pake jilbab, tapi kalo main basket jilbabnya dilepas, katanya nggak bebas. Putrid orangnya putih dan memiliki garis luka di dekat matanya yang memajang ke hidung. Gue nggak pernah nanya itu karna apa walaupun setiap ngeliat itu gue selalu pengen nanya ke dia. Tapi gatau kenapa gue tak lekas bertanya padanya *angin*
Dan ngomong sama Putri pun nyambungnya susah. Entah dia pura-pura bego atau kita emang susah nyambung sama dia. Dan gue paling benci kalo dia bilang ‘maaf ya’ dengan muka yang penuh pengharapan walaupun kesalahan yang (nggak) sengaja dia buat nggak butuh diungkit, dan dia trus bilang’maaf ya’ sampe gue bilang ‘put, udah nah. Aku malah nggak suka diungkit terus’ dan dibalas dengan ‘maaf ya’. Pengen salto sambil kayang di tali jemuran rasanya….
Putri kalo pulang sekolah lebih sering jalan kaki, dan kebetulan yang luar biasa adalah rumahnya deket sama sekolah.
Temen-temen cowok sering manggil dia Ali. Nama kecil dari Alien. Setau gue, itu karna ngomong sama Putri nggak pernah nyambung dan ditambah waktu lagi ada kegiatan ngecat meja kelas, Putri pake baju hitam tulisannya ET. Jadilah Ali. Hh
Putri kalo makan di kantin lebih sering makan mie+telor rebus. Dan makannya kemayu luar biasa. Yang paling sering ditunggu ya dia. Disinilah kesetiaan kami diuji.
Dan mengetik nama Putri di Ms.Word butuh kesabaran luar biasa. Autotextnya macam tepe’. Dan emang gue aja yang lebay dan terlalu melebih-lebihkan.
Udah untuk putri..

Elisa Agustine

Elis yang ditengah. paling cantik *angin*

Bapaknya kerja di sekolah gue. Dan jadi Elisa enak karena kalo ada tugas yang mau diprint, tinggal bilang bapaknya dan nantinya bapaknya akan mengeprintkan tugasnya Elisa. K-poper akut yang pernah gue temuin. Duduk semeja sama gue. Elisa gila K-pop dan gue teramat membenci K-pop. Mungkin gue dan Elis jodoh yang tertunda. Elisa sering nulis-nulis huruf haengul *penulisannya bener?* di manapun. Dan gue mencoba mikir keras buat mengerti artinya. Betapa membuang-buang waktu nulis pake tulisan haengul itu. Bikinnya susah dan salah naro artinya udah berbeza.
Elisa sering menyambungkan tokoh-tokoh korea kalo lagi cerita sama gue. Dan disitulah kesabaran gue diuji. Elisa sering ngomong-ngomong sendiri dan sering garing. Hh. Gue frontal. Krik. Elisa juga sering cerita hal-hal yang nggak penting yang harusnya nggak diceritain. Sering salting kalo Cakra naik ke panggung kelas. Elisa pinter bahasa inggris. Dan gue suka bahasa inggris. Salah saru alasan kenapa gue masih bertahan duduk sama dia. Dia juga sering ngedumel sendiri kalo bahasa inggris guru-guru ada yang salah.




Ghanyyah Dhiya Hanifah


Panggilan sayangnya Hani. Sering nyanyi-nyanyi dan untungnya suaranya enak didenger. Dia punya kembaran cowok, namanya Gani. Mata-bulu mata-alis mereka mirip. Yoi, mereka kembaran cewek-cowok. Gani-nya ada di kelas 9C. Dan banyak yang bilang, Hani ini orang pertama yang bikin Pak Tulus ketawa. Gue lupa waktu itu dia ngajak ngomong siapa. Anggap aja gue
‘din, nanti kalo pak Tulis datang, panggil aku, ya’
Jengjenggg.. pak Tulus udah berdiri pas di belakangnya Hani dan langsung ketawa walapun nggak ada suaranya. Setidaknya giginya pak Tulus udah keliatan dan kumisnya bergetar…
Hani juga menjadi satu-satunya manusia yang belum punya Twitter di kelas. Hani juga pernah dierjain Pak Jamal dengan pak Jamal membuka folder foto-alaynya Hani yang nggak pake jilbab. Hani merajuk dan katanya menangis yang nggak bener-bener nangis.. hh
Rumahnya Hani deket sama rumahnya Anas dan satu les sama Anas. Entah mereka sering main berduaan apa enggak..
Tentang hani dikit doang. Dini gatau banyak. smlekumm



Indriyanti


Temen perhomoan gue. Namanya juga alay; habis huruf I dilanjutkan dengan huruf Y. ‘biar aja alay. Yang kasih nama mamakku kok..’
Indri adalah manusia penghuni kelas satu-satunya yang tinggal di Bontang Kuala diatas jembatan kayu-kayu. Dan dia banyak membawa bahasa-bahasa aneh ke kelas; tercepelo, terberubut, betaikmanan, cerepa, dkk.
Indri juga orangnya sederhana, polos, dan hh cerepa. Indri juga sama kayak gue; kalo dimarahin mamaknya selalu disbanding-bandingkan sama Ijah. Iya, mamak-mamak yang kenal sama Ijah mulai membunuh mental anaknya sendiri perlahan dan kami semua membenci Ijah yang rajin..
Indri punya bibir yang seksi. Uhuk. Liat aja sendiri. Gue nggak mau mendeskripsikan.. ntar homonya kentara.
Indri pernah nangis gara-gara gue kerjain. Walaupun nggak Cuma gue, gue dibantu Anas dan Ijah. Tapi, pas Indri nangis, gue yang disalahin abis-abisan karena gue yang puny ide. Ngh, entah gue jail banget hari itu dan pengen ketawa terus. Jadilah gue nggak bukain pintu pas Indri mau masuk rumahnya Ijah. Mungkin ada 15menit Indri diluar sendirian teriak-teriak dan mengetuk pintu. Gue nahan ketawa dan merasa puas. Ketukan terakhir dan teriakan terakhir. Mungkin kalo ditulis jadi gini…
“IJAAAAH BUKAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Dan Ijah ikutan teriak. Tapi teriaknya ke gue.
‘DIN! BUKA SUDAH! KASIAN ANAK ORANG!!!!’
Gue ketawa dulu dan diiringi plototan dari Anas dan akhirnya gue membuka pintu dan menemukan Indri dengan muka merah marah. Gue ketawaan. Yep, Cuma gue yang ketawa.
Indri tetap diam. Dan duduk. Dan nangis….
Gue disalahin dan disuruh minta maaf trus ndiemin si Indri. Gue minta maaf sambil ketawa-ketawa. Gue jahat. Iya sudah. Iajh sama Anas marahin gue karna ketawaan mulu nggak pernah serius. Gue tetap ketawa. Indri makin nangis. Gue menari diatas penderitaan Indri…
Dan Tuhan memberikan hidayahNya ke gue dan akhirnya Indri diam dan ketawaan lagi.
Indri temen yang pas kalo diajak menghemat. Kalo uang jajan gue sama Indri sama, dia selalu ngajak gue menghemat. Terpujilah…
Indri juga porsi makannya banyak. Malah lebih banyak daripada gue. Kata temen-temen, mungkin Indri cacingan…
Terlalu banyak cerita tentang Indri. Udah. Smlekum

Kirana Widda Aulia


Entah gimana perasaannya Kirana pas tau dia nggak ada di post ini. hh. sakitt.
Dan gue dipojokkan sama Bibil,Ijah,Lika,Dwi,Bima dan Iwang gegara Kirana belum masuk. Jahiliyahh.
Oke. udah. nggak boleh terus-terusan berlarut dalam penyesalan.yakan? hhh.

Kirana juga k-poper kayak Elis. Dia duduk sama Rienda. Orangnya baik; gak pelit, nggak perhitungan. 
Kirana juga suka baca-baca. Dia pernah ikut lomba membaca di Perpustakaan Daerah bersama Putri. Dan dia rajin banget pigi ke perpus sekolah, entah padahal buku di perpus udah pada 'kaldaluarsa' semua.

Bapaknya Kirana guru bahasa inggris, nggak heran kalo dia juga pinter bahasa inggris. Dan waktu sister school, Kirana pergi ke Malang. Kalo gue ikut ke Malang, bareng dia, mungkin gue agak sedikit tau tentang dia. Dan hh.. daripada nyotak, segini ajahh.


Lika Hanifah

Nyari fotomu susah lho,lik...

temen gue dari SD. Udah sekelas sama dia dari kelas 7. Suka CherryBelle *itu tulisannya bener?* dan HelloKitty. Geli sama kucing dan benda bolong-bolong. Gue suka sama rambutnya lika, bergelombang gimanaa gitu.. gue suka liat kalo lika ngikat rambutnya tinggi. Lika juga berbehel. Ngh. Lika masuk tim basket sekolag gue. Kelas gue banyak pemain basketnya, gaul! Lika pinter fisika dan dia mau ngajarin temen-temen yang minta bantuin ke dia.
Lika duduknya di belakang sebelah kanan gue sama Dwi.
Lika pernah pacaran sama Aad. Waktu valentine mereka sukses buat para jomblo dikelas makin ngenes. Hh. Udah. Masa lalu.
Waktu liburan kelas 7, lika ke Aussie. Entah tulisannya bener apa enggak. Kalo di peta sih, ada di bawahnya Indonesia. Gaul..
Lika juga kalo ngomong cepet banget, sejenis cerewet gitu kali ya._. dia asik diajak begosip dan dia pemilik kartu UNO yang direlakannya berubah warna dan bentuknya kalo udah dimainin di kelas sama temen-temen.
lika suka warna pink. Gue sering sindir-sindiran sama dia. Cuma becandaan doang. Gue sering nyoret-nyoret kertasnya yang dia jadiin kipas. Kasian dia. Kipas di daerah tempat duduknya rusak, nyala sih, Cuma baling-balingnya nggak berputar, cuma kipasnya doang. Ah gimana sih. Gatau jelasinnya. Hwrr.
Suaranya lika unyu manja gimanaaa gitu. Pantes aja dia pensnya CherryBelle. Gak nyambung. Bodo amat.


nges. udah Segini aja dulu. mau lanjutin ke iwang tapi.... sudahlah.
Untuk yang ceritanya sedikit, maaf ya, dini ntar sotak dan terlalu melebih-lebihkan kan nggak bagus juga. Uhuk. Ntar kalo ada yang baru bakal dini tambah deh.

Dan untuk post sebelumnya, banyak kesalahan disana. Hh. Namanya Boby udah dini ganti,kok *senyum mengembang*

Dini butuh komengtar dan segala macamnya itu. Dini masih lugu dan polos, duhai teman-teman....